Sejarah cookies (kue kering manis dan renyah) dimulai di Persia pada abad ke-7 Masehi:
Dipercaya bahwa cookies pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pembuat kue asal Persia.
Pada masa itu, penggunaan gula sudah umum di Persia.
Setelah itu, cookies menyebar ke Eropa melalui penyebaran Muslim di Spanyol.
Pada abad ke-14, cookies sudah menjadi makanan umum di kota-kota Eropa.
Pada abad ke-17, cookies tiba di Amerika.
Macaroons dan gingerbread cookies adalah salah satu cookies Amerika yang populer saat itu.
Kata "cookie" berasal dari bahasa Belanda koekie yang berarti "kue kecil". Di Amerika, istilah "cookie" berasal dari bahasa Belanda koekje yang merupakan bentuk kecil dari koek ("kue").
Di Amerika Serikat, cookies menjadi semakin umum dalam hidangan makanan sehari-hari. Pada tahun 1930-an, Ruth Graves Wakefield, pemilik Toll House Inn, menciptakan resep cookies cokelat chip yang legendaris.
Seiring waktu, cookies berkembang menjadi cemilan populer di berbagai negara dengan berbagai variasi rasa dan bentuk.
Cookies dalam konteks kuliner merujuk pada sejenis kue kering kecil yang umumnya berbahan dasar tepung terigu, gula, mentega, dan telur. Cookies sering kali ditambahkan bahan tambahan seperti cokelat, kacang, atau buah kering, yang memberikan rasa dan tekstur yang khas.
Cookies memiliki beberapa ciri khas, yaitu:
Berukuran kecil dan biasanya sekali gigit atau satu porsi kecil. Teksturnya bisa renyah, lembut, atau bahkan agak kenyal tergantung bahan dan metode pembuatannya. Rasanya bervariasi, dengan varian yang paling umum seperti cookies cokelat chip, oatmeal, dan cookies dengan kacang.
Selain dalam dunia kuliner, istilah cookies juga digunakan dalam teknologi internet. Cookies di internet adalah data kecil yang disimpan di komputer pengguna oleh situs web yang dikunjungi. Fungsinya untuk mengingat informasi tertentu seperti preferensi pengguna, status login, atau riwayat penelusuran, sehingga pengalaman pengguna dapat lebih dipersonalisasi.
AI Website Creator